Home visit merupakan salah satu layanan pendukung dari kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan guru pembimbing atau wali kelas dengan mengunjungi orang tua/tempat tinggal siswa. Kegiatan dalam kunjungan rumah dapat berbentuk pengamatan dan wawancara, terutama tentang kondisi rumah tangga, fasilitas belajar, dan hubungan antaranggota keluarga dalam kaitannya dengan permasalahan siswa. Masalah siswa yang dibahas dapat berupa bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan bidang bimbingan karier.
Pelaksanaan kunjungan rumah memerlukan perencanaan dan persiapan yang matang dari guru pembimbing dan memerlukan kerja sama yang baik dari orang tua serta atas persetujuan kepala sekolah. Fungsi utama bimbingan yang ditopang oleh kegiatan kunjungan rumah ialah fungsi pemahaman.
Home visit perlu dilakukan dalam rangka membantu menangani masalah siswa walaupun tidak berlaku untuk seluruh siswa. Maksudnya, hanya siswa tertentu yang menurut perkiraan guru pembimbing perlu dilakukan kunjungan rumah, mengingat pemecahan masalah hanya dapat diselesaikan bila ada kontak dengan orang tua atau diperkirakan masalahnya bersumber dari lingkungan keluarga.
Pertimbangan diperlukannya kunjungan rumah, sebagai berikut:
- Jika permasalahan yang dihadapi siswa ada sangkut pautnya dengan masalah keluarga;
- Keluarga sebagai salah satu sumber data yang dapat dipercaya tentang keadaan siswa;
- Dalam kegiatan bimbingan diperlukan kerja sama antara guru pembimbing dengan orang tua;
- Faktor situasi keluarga memegang peranan penting terhadap perkembangan dan kesejahteraan anak.
Peran orang tua, dalam masalah ini adalah membimbing dan menuntun anaknya dengan baik, bebas dari lingkungan negatif, memberi keyakinan percaya diri yang cukup, de ngan memberikan fasilitas sesuai dengan kemampuan. Juga bertanggung jawab menjaga lingkungan keluarga dan masyarakat agar ideal, baik dalam bentuk pribadi santun maupun dalam ketaatan beribadah kepada Tuhan YME.
Di samping itu, orang tua juga harus bersinergi dengan sekolah dengan cara turut serta memantau, mengevaluasi dan memberikan masukan positif untuk kemajuan sekolah, dengan tetap secara materiil membantu sekolah sesuai kemampuan.Masyarakat pun dituntut peran sertanya dalam soal ini, untuk menjaga lingkungan agar tetap ideal, dalam hal perilaku, sikap dan agamis sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia .
Peran masyarakat dilakukan dengan tetap memantau setiap pribadi anak, dan mendiskusikan dengan orang tua. Apabila menemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan norma-norma masyarakat, tokoh masyarakat dan pimpinan pemerintah setempat. Peran lainnya juga harus terus dilakukan masyarakat adalah mengevaluasi dan mengontrol sekolah, dengan didasari keikhlasan mengkritik dan menyampaikan masukan.
Sekolah secara formal memberikan pendidikan yang utuh sesuai dengan ketentuan yang ada dengan tetap menjadikan sekolah sebagai pusat budaya, terutama budaya lingkungan. Dengan menerima masukan dari orang tua dan masyarakat, sekolah akan terus berkembang dinamis menuju sekolah ideal, yang akhirnya akan melahirkan anak bangsa yang ideal pula.