MULTIPLE INTELLIGENCES APPROACH (MIA) Teori kecerdasan ini dikembangkan pertama kali oleh Dr. Howard Gardner, seorang profesor dalam bidang pendidikan dari Universitas Harvard, tahun 1983. Dr. Gardner menawarkan delapan kcerdasan untuk mengukur potensi manusia, yaitu kecerdasan visual/spasial, kecerdasan verbal/linguistik, kecerdasan lagis/matematis, kecerdasan tubuh/kinestetik, kecerdasan musik/ritmis, kecerdasan interpersonal/social, kecerdasan intrapersonal/diri, kecerdasan naturalistik. Namun di Indonesia masih ditambah lagi denngan kecerdasan spiritual. Kelebihan Multiple Intelligences antara lain pertama dapat mengakomodasi semua siswa yang memiliki kelebihan pada keceerdasan selain kecerdasan logis dan linguistic (dua kecerdasan ini yang umumnya ditekankan di sekolah), kedua dapat membentuk siswa menjadi sangat kuat dalam satu sisi kecerdasan, sekaligus memperkuat sisi kecerdasan yang lain, ketiga dapat memberikan cara pandang yang baru kepada orang dewasa uantuk melihat hidup mereka dan mencari potensi yang pernah terkubur di masa kecil (misalnya kesukaan akan seni atau drama). No | Kecerdasan | Kemampuan | Ketrampilan | Minat Karir | 1 | Visual / spasial | Menangkap visual, Para peserta didik cenderung berpikir dalam gambar dan perlu membuat gambar hidup mental untuk menyimpan informasi. Mereka menikmati melihat peta, grafik, gambar, video dan film. | Menyusun puzzle, membaca, menulis, pemahaman grafik, peka pada arah, melukis, membuat metafora visual dan analogi (melalui seni visual), manipulasi gambar, membangun, memasang, merancanng obyek, dan gambar visual | Navigator, pemahat patung, seniman visual, penemu, arsitek, desainer interior, mekanik, teknisi | 2 | Verbal / linguistik | Menggunakan kata dan bahasa. Peserta didik memiliki ketramplan mendenngar yang tinggi dan pada umumnya merekan adalah pembicara yang baik. Mereka lebih dapat berpikir dalam kata-kata dari pada gambar | Mendengarkan, berbicara, menulis, bercerita, menjelaskan, mengajar, humor, pemahaman sintaks dan arti kata, menginget informasi, meyakinkan seseorang tentang pendapatnya, serta menganalisis penggunaan bahasa | Penyair, wartawan, penulis, guru, pengacara, politikus, penerjemah | 3 | Logis/Matematis | Menggunakan alasan, logika, dan angka Para peserta didik mampu berpikir secara konseptual dalam pola logis dan numeric, serta mempu menggabungkan informasi dengan baik. Mereka selalu ingin tahu tentang dunia di sekitar mrekan, sering bertanya, dan suka melakukan percobaan | Memecahkan masalah, mengklasifikasikan dan mengkategorikan informasi, bekerja dengan konsep bstrak untuk menemukan hubungan antar hal, melogika suatu deret angka, melekukan percobaan tertentu, mencari tahu tentang kejadian alam, melekukan perhitungan matematika yang kompleks, dan bekerja dengan bentuk-bentuk geometris | Ilmuwan, insinyur, programmer computer, peneliti, akuntan, ahli matematika | 4 | Tubuh / kinestetik | Mengontrol gerakan tubuh dan ketrampilan menangani obyek Peserta didik mampu mengekspresikan diri mereka melalui gerakan. Mereka memiliki keseimbangan dan koordinasi mata dan kaki yang baik (misalnya bermain bola dan balok keseimbangan). Dengan berinteraksi dengan ruang disekitar mereka, mereka akan dapat mengingat dan memproses informasi | Menari, koordinasi fisik, olah raga, keterampilan tangan dalam melakukan percobaan, menggunakan bahasa tubuh, membuat keteerampilan, berakting, menirukan gerak, menggunakan tangan untuk mencitakan atau membangun, mengekspresikan perasaan dengan gerak tubuh | tlet, guru olah raga, penari, aktor, pemadam kebakaran, seniman | 5 | Musik/ Titmis | Menghasilkan dan menghargai musik Peserta didik mampu memahami suara, irama, dan pola nada. Mereka dapat segera merespon musik, baik mengapresiasi maupun mengkritik apa yang mereka dngan. Kebanyakan dari mereka sangan sensitif dengan suara alam (misalnya, suara jangkrik, bel, dan tetes air hujan) | Bernyanyi, bersiul, bermain alat musik, mengenali pola nada, menggubah musik, mengingat nada, serta memahami struktur dan irama musik | Misisi, discjockey (DJ), penyanyi, pencipta lagu | 6 | Interpersonal | Berhubungan dan memahami orang lain Peserta didik mampu melihat suatu persoalan dari sudut pandang orang lain untuk memahami bagaimana mereka berpikir dan merasakan. Mereka sering kali memiliki kemampuan yang menakjubkan dalam mengetahui perasaan, tujuan, serta motivasi orang lain. Mereka adalah organisator yang baik, meskipun terkadang terpaksa melakukan manipulasi. Pada umumnya mereka berusaha untuk mempertahankan kedamaian dalam suatu kelompok dan memperkkuat kerja sama. Mereka bisa menggunakan bahasa verbal (misalnya berbicara) mapu bahasa nonverbal (misalnya kontak mata dan bahasa tubuh) untuk membuka komunikasi dengan orang lain | Melihat sesuatu dari perspektif lain (dual perspective), mendengarkan, berempati, memahami suasana hati dan perasaan orang lain, konselling, bekerjasama dalam kelompok, memahami suasana hati, motivasi, dan tujua orang lain, berkomunikasi secara verba maupun nonverbal, membangun kepercayaan orang lain, mendamaikan suatu persoalan, dan membangun hubungan positif dengan orang lain | Konselor, sales, politikus, pengusaha | 7 | Intrapersonal | Memahami diri sendiri dan perasaan orang lain Peserta didik berusaha memahami perasaannya, mimpi-mimpinya, hubungan dengan orang lain, dan kekuatan maupun kelebihan | Mengenali kelebihan dan kekurangan diri, berpikir dan menganalisis diri, sadar akan kondisi kejiwaan, keinginan, dan mimpi mereka, mengevaluasi pola pikir, menyimpulkan, dan memahami peran mereka dalam hubunngan dengan orang lain | Peneliti, politikus, filsuf | 8 | Spiritual | Menyadari makna eksistensi diri dalam hubungannya dengan pencipta alam semesta Dalam pembentukan karakter anak didik, kecerdasan spiritual memegang peranan yang sangat penting. Apapun paling kuat kecerdasan yang dimillikianak didik, kecerdasan spiritual mestinya terus berkembang seiring. Dengan demikian, anak didik akan tumbuh menjadi insan yang utuh dan bahagia | |