Jurnal pembelajaran (learning journal)- sering disebut pula jurnal reflektif – adalah sebuah dokumen yang secara terus-menerus bertambah dan berkembang, biasanya ditulis oleh seorang pembelajar untuk mencatat setiap kemajuan belajarnya.
Siapa yang dapat menarik manfaat dari jurnal pembelajaran ?
Tentu saja jawabnya adalah pembelajar itu sendiri! Yang dimaksud pembelajar di sini adalah siapa pun yang merasa dirinya ingin terus meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya, bisa siswa, mahasiswa, guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, karyawan dan yang lainnya. Ada pepatah kuno yang mengatakan “Anda tidak tahu apa yang Anda ketahui sampai Anda menuliskannya” – Beberapa penelitian telah membuktikan kebenaran ungkapan ini. Dengan mengatakan pada diri sendiri apa yang telah dipelajari, seseorang dapat melacak kemajuan yang telah dicapainya. dam juga dapat melihat letak kesenjangan dari pengetahuan dan keterampilannya sendiri.
Bagaimana menulis sebuah jurnal pembelajaran?
Seratus tahun yang lalu, pendidikan jarak jauh dalam bentuk online belum ada. Begitu pula, untuk membeli buku-buku pelajaran harganya relatif masih mahal dan langka. Oleh karena itu, ketika para siswa (mahasiswa) sedang mengikuti pelajaran atau kuliah, terpaksa harus mencatat apa yang mereka dengar dari guru atau dosennya dan sebagian besar yang dicatatnya adalah ringkasan isi atau materi pelajaran (perkuliahan) yang bersangkutan. Tindakan membuat catatan dan memutuskan apa yang akan ditulis dalam buku catatan memang merupakan kegiatan utama dalam proses pembelajaran pada waktu itu .
Hari ini segala sesuatunya telah berubah, harga buku-buku sudah relatif murah dan mudah diakses. Di dunia maya banyak tersedia artikel dan buku-buku yang bisa diperoleh secara gratis. Oleh karena itu, daripada membuat catatan pelajaran atau catatan kuliah, lebih baik gunakan jurnal pembelajaran. Di antara keduanya memiliki titik tekan berbeda, tetapi pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu membantu untuk memahami apa yang sedang dipelajari.
Isi dalam jurnal pembelajaran dapat berupa:
- Mencatat hal-hal yang menarik dan ingin ditindaklanjuti secara lebih dalam dari suatu buku atau artikel yang dibaca..
- Mencatat pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam benak seputar topik materi yang dibaca atau dipelajari.
- Mencatat tentang hal-hal utama yang baru saja diketahui dari bahan yang telah dipelajari. Dalam hal ini, terlebih dahulu upayakan mencatat dengan tanpa melihat bahan bacaan, setelah itu baru kemudian bandingkan dengan bahan bacaan yang dipelajari. Untuk memastikan apakah sudah benar-benar mampu mengingat dan memahaminya secara tepat.
- Mencatat bahan yang relevan dari sumber lain yang telah dibaca, seperti artikel dalam surat kabar.
- Mencatat tentang apapun yang telah temukan terkait dengan materi yang sedang dipelajari atau dibaca, dalam bentuk satu atau dua kalimat dan menuliskan bagaimana menemukannya.
- Mencatat tentang refleksi atas apa yang telah dipelajari, hingga sejauhmana telah dapat memenuhi kebutuhan belajarnya.
- Mencatat tentang cara belajar yang dilakukan berkaitan dengan apa yang dipelajari dengan cara yang berbeda.
- Mencatat pemikiran yang belum sepenuhnya terpuaskan dan ingin diperbaikinya lebih lanjut, di dalamnya dapat mencakup refleksi perasaan dari apa yang dipelajarinya, kemajuan belajar, dan teori-teori yang berkembang dalam pikirannya.
Bagaimana Bentuk Jurnal Pembelajaran?
Bentuk jurnal pembelajaran dapat berupa tulisan tangan atau dengan menggunakan komputer, bergantung pada kesiapan dan kondisi yang tersedia.
Jurnal pembelajaran dapat berbentuk :
- Lembaran kertas kecil, semacam buku saku yang memungkinkan setiap waktu dapat mencatat apa yang terpikirkan dari apa yang sedang dipelajari. Dalam bentuk yang lebih modern bisa memanfaatkan Handphone (jenis Communicator atau Blackberry, misalnya).
- Selanjutnya, tulis ulang ke dalam buku jurnal khusus atau ditransfer dalam komputer yang dapat tersimpan lama dan menjadi sebuah referensi permanen tentang kemajuan belajar (Jika disimpan dalam hardisk, jangan lupa membuat back-up data dan membuat print out-nya, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya terkena virus atau terjadi kerusakan komputer yang dapat menyebabkan kehilangan data). Saat ini telah tersedia blog atau website, yang gratisan atau pun berbayar yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan jurnal pembelajaran. Jurnal pembelajaran dalam bentuk blog atau website akan jauh lebih efektif, karena lebih memungkinkan untuk terjadinya interaksi dengan orang lain sehingga akan dapat semakin memperkaya isi jurnal pembelajaran, yang pada gilirannya dapat semakin memotivasi dan memperkokoh proses belajar dari si pembuat jurnal itu sendiri.
Dalam jurnal pembelajaran dimungkinkan pula untuk memasukkan pemiikiran pribadi atau opini, baik untuk dipublikasikan maupun hanya sekedar ekspresi diri saja sebagai dokumen pribadi yang tidak perlu diketahui pihak lain. Bagi para pemula, aktivitas menulis memang menjadi sesuatu yang dianggap sulit sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama, tetapi seiring dengan terus menerus berusaha menulis niscaya pada akhirnya akan menjadi terbiasa dan tidak lagi menjadi hal yang sulit, dan waktu yang dibutuhkan pun relatif sedikit. Perkiraan kasar untuk dapat menulis sebuah tulisan jurnal cukup menghabiskan 1 jam satu jam dalam setiap minggunya. Untuk sementara waktu bagi para pemula, tulisan yang dibuat pun tidak perlu panjang-panjang, cukup hal-hal yang dianggap penting saja. Jika Anda menulis jurnal pembelajaran dalam bentuk blog atau website, panjang halaman hanya dengan ukuran 1 kali tarikan scroll saja sudah bisa dianggap cukup.
sumber : akhmad sudrajat