Jelas bahwa orang tua tak bisa menghindarkan diri sebagai pemikul utama penanggungjawab pendidikan anak. Hal ini adalah tugas keluarga. Lembaga pra sekolah dan sekolah hanya sebagai partner pembantu. Tugas penting orang tua ini sangat terdukung jika mampu menciptakan suasana rumah sebagai tempat tinggal sekaligus basis pendidikan. Tugas berat, memang. Tetapi ada banyak cara untuk melakukannya. Rumah sebagai basis pendidikan akan dapat dicapai dengan memperhatikan hal-hal berikut:
Selain perabot rumah tangga, apalagi fasilitas yang harus diprioritaskan kalau bukan penunjang pendidikan. Yang untuk mencapai keberhasilan, mutlak dibutuhkan dukungan dari lingkungan. Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain:
- Tempat belajar yang menyenangkan, sama sekali tidak harus mahal. Seperangkat meja kursi sederhana dilengkapi dengan rak buku sudah bisa diciptakan sebagai meja belajar.. Untuk menciptakan suasana yang menyenangkan penataannya harus disesuaikan dengan kebutuhan anak. Semakin baik dan menarik keberadaan fasilitas pendidikan yang satu ini anak akan merasakan bahwa kegiatan belajar adalah salah satu hal yang istimewa dalam keluarga. Selanjutnya ini akan semakin memotivasi belajarnya.
- Media Informasi, ilmu pengetahuan tak bisa dilepaskan kaitanya dengan media informasi. Karena dari sinilah sebagian ilmu pengetahuan akan diperoleh. Maka untuk mengakrabkan anak pada bidang pendidikan , harus mengakrabkan mereka dengan media informasi. Media in bisa berupa televisi, radio, komputer, buku , majalah, internet dan masih banyak lagi jenisnya.
- Perpustakaan, minimal ada buku yang dikoleksi. Karena untuk menumbuhkan motivasi pendidikan anak, buku adalah sarana yang paling tepat. Kecintaan anak pada buku mutlak harus ditumbuhkan sedini mungkin. Dan rumah adalah tempat yang cocokuntuk keperluan itu. Penataan dan perawatan yang baik terhadap buku-buku ini menunjang keberadaan fasilitas ini. Buku sederhana dan bekaspun akan menarik jika disampul dengan rapih dan bersih. Dan semakin istimewa orang tua memberikan perhatian terhadap koleksi buku anak-anak ini, semakin anak-anak menghargai pula keberadaan perpustakaan mini mereka..
- Budaya Ilmiah, setelah fasilitas tersedia, yang diperlukan berikutnya adalah pembentukan budaya ilmiah dalam rumah. Maksudnya pembentukan perilaku dan pembiasaan dari anggota-anggota keluarga yang menunjang vis pendidikan. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.
- Budaya Islami, satu-satunya cara terbaik untuk memberikan pendidikan keimanan, nilai-nilai moral, adalah dengan teladan langsung. Ajaran tentang dzikir kalimat tayibah, shalat, kejujuran hingga mencintai Al Qur’an sangat mudah diajarkan jika orang tua langsung mempraktekkan.
- Budaya Belajar, yang harus belajar bukan hanya anak-anak, justru orang tua dan anggota keluarga lain memberikan teladan. Setiap harinya orang-orang ini pun harus belajar sebagaimana mereka mau belajar tiap hari pula. Orang dewasa harus menunjukkan kepada anak-anak, bahwa mereka pun gemar belajar. Materi apa yang dipelajari tergantung dari apa keperluannya tergantung kebutuhan. Jika orang tua tak pernah menunjukkan aktivitas belajar, tetapi senantiasa menasehati anak untuk rajin belajar, it hanyalah omong kosong, tak akan mendapat perhatian anak-anak.
2. Jam BacaMembudayakan jam baca pada anak-anak sangat diperlukan. Alternatif lain jam baca ini bisa difleksibelkan waktunya, tidak harus bersama-sama, hanya ditentukan durasi waktunya setiap harinya. Konsekwensinya harus ada fasilitas buku-buku yang memadai untuk dibaca. Jangan sampai anak menjadi bosan dan terpaksa membaca apa yang ta ia butuhkan dan tak ia sukai.
Tujuan penetapan jam belajar ini bukan untuk memaksa anak untutk belajar tetapi untuk menumbuhkan minat baca mereka. Itu sebabnya harus dihindari pemaksaan. Beri kesempatan mereka untutk memilih buku apa yang akan mereka baca.
3. Gairah Cerita
Sudahkah orang tua membacakan cerita kepada anak-anaknya setiap hari ? Kegiatan ini memiliki manfaat yang sanngat besar sekaligus untuk meluaskan cakrawala konsep berfikir anak, sebagai media bagi orang tua untuk mengajarkan nilai-nilai moral, meningkatkan kecintaan anak terhadap buku, dan memiliki rasa keingin tahuan mereka.
4. Gairah Rasa Ingin Tahu
Bukankah pendidikan identik dengan pemenuhan kebutuhan rasa ingin tahu anak ? Jika anak tidak memiliki gairah rasa ingin tahu lagi, mereka akan cenderung menolak menerima pendidikan itu. Maka, menumbuhkan budaya ingin tahu di dalam rumah adalah suatu kebutuhan.
Rasa ingin tahu anak akan terpancing jika mereka menerima informasi yang menarik. Orang tua bisa mengupayakan hal ini menggunakan sarana media informasi. Bisa diperkuat lagi lewat pancingan-pancingan yang diberikan orang tua.