Photobucket Photobucket 

javascript:void(0)
Share |
Photobucket Photobucket Photobucket
Buku Tamu
Guru
Selasa, 19 Januari 2010
Salah satu elemen pendidikan yang paling penting adalah guru. Gurulah yang memiliki peran besar dalam membangun kemampuan seseorang untuk hidup dan bertahan di zaman yang terus berubah ini secara terhormat atau dalan bahasa sosioreligius adalah bermoral dan berakhlak. Gurulah pilar dan sekaligus reservoar bangunan kemanusiaan.
Ketika terjadi fenomena kenakalan remaja seperti tawuran anar pelajar, penyalahgunaan obat terlarang , free sex, geng motor, pornografi dan sederetan permasalahan lainnya, dunia pendidikan dalam posisi yang serba salah. Banyak pihak yang menyalahkan guru. Mereka menuding guru pelajaran budi pekerti dan akhlak mulia tidak bersungguh-sungguh dalam menanamkan nilai-nilai budi pekerti atau kepribadian anak didiknya, mereka (dianggap) gagal.


Di tengah-tengah kegagalan tersebut, anyak orang berpendapat bahwa pendidikan moral hanya dapat dilaksanakan melalui pendidikan agama. Untuk memperbaiki moral generasi muda, pendidikan agama di sekolah haus ditingkatkan. Pendapat ini tidak sepenuhnya benar, namun juga tidak sepenuhnya salah. Pendidikan moral bukan hanya tanggung jawab guru agama, tetapi merupakan tanggungjawab seluruh pengajar, seluruh tenaga pendidik di sekolah.
Secara etimologis, guru adalah orang yang mendidik. Pengertian ini memberikan kesan bahwa guru adalah orang yang melakukan kegiatan dalam bidang pendidikan. Dalam bahasa Inggris, kata guru dikenal dengan teacher, juga disebut dengan istilah tutor yang berarti guru pribadi atau guru yang mengajar di rumah.
Sementara dalam bahasa Arab, kata guru dikenal dengan istilah mu’allim, murabbi, mudarris, muaddib, dan ustad. Dari beberapa istilah itu, memiliki makna yang berbeda sesuai dengan konteks kalimatnya, walauun memang dalam konteks tertentu mempunyai kesamaan makna.
Fungsi seorang guru tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan (transfer of knowledge) kepada orang lain (murid), tetapi lebih dari itu, seorang guru juga harus mampu menanamkan nilai (values) serta membangun karakter (build of character) peserta didik.
Adapun pengertian guru secara terminologi, adalah orang yang kerjanya mengajar atau memberikan pelajaran di sekolah atau kelas. Secara lebih khusus, guru berarti orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak mencapai kedewasaan masing-masing. Guru dalam pengertian ini, bkanlah sekedar orang yang berdiri di depan kelas untuk menyampaikan materi pengetahuan tertentu, akan tetapi anggota masyarakat yang juga harus ikut aktif dan berjiwa bebas serta kreatif dalam mengarahkan anak didiknya untuk menjadi anggota masyarakat sebagai orang dewasa.
Dari pengertian di atas, ada dua hal dapat ditarik sebuah benang merahnya, yaitu pertama, bahwa tugas seorang guru sangatlah berat, selain menyampaikan materi pelajaran di depan kelas juga harus membantu masyarakat mendewasakan anak didik. Kedua, guru berarti profesi tertentu yang dimiliki seseorang yang bertugas dalam dunia pendidikan dan pengajaran.
Guru adalah siapa saja yang bertanggungjawab terhadap perkembangan anak didik. Berdasarkan pengertian ini, guru tidak merupakan sebuah profesi atau keahlian tertentu yang melekat pada seseorang yang tugasnya berkaitan denagn pendidikan saja, melainkan memiliki cakupan makna yang lebih luas. Orang tua, guru sekolah, guru ngaji, tokoh masyarakat atau yang lainnya yang memiliki tanggung jawab terhadap perkembangan anak didik bisa disebut seorang guru.
Lebih dari itu, guru adalah orang yang bertanggung jawab dalam perkembangan anak didik denagn mengupayakan seluruh potensinya, baik potensi afektif, potensi kognitif, maupun potensi psikomotorik. Guru juga berarti orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan pertolongan pada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai tingkat kedewasaan, serta mampu berdiri sendiri dalam memenuhi tugasnya sebagai umat manusia, juga harus mampu menjadi makhluk sosial dan makhluk individu yang mandiri.
Seorang guru pada hakekatnya membawa misi ganda dalam waktu yang bersamaan, yaitu misi agama dan misi ilmu pengetahuan. Misi agama menuntut guru untuk menyampaikan nilai-nilai ajaran agama kepada anak didik, sehingga anak didik dapat menjalankan kehidupan sesuai dengan norma-norma agama tersebut. Misi ilmu pengetahuan menuntut guru menyampaikan ilmu sesuai dengan perkembangan zaman.
Guru pantas mendapat penghormatan dan keduduka yang sangat tinggi, karena guru adalah spiritual father atau bapak rohani bagi murid-muridnya. Dengan guru, murid-murid dapat hidup dengan baik dan menyongsong tugas masa depannya dengan gemilang.

Label:

posted by admin @ 22.15  
0 Comments:
Posting Komentar
<< ke depan
 
www.voa-islam.com
Previous Post
Archives
Links

© education Blogger Templates modified by blogger