Pembelajaran inkuiri dengan demikian meiliki beberapa karakteristik yang relevan dengan prosedur metode ilmiah, antara lain sebagai berikut.
Pertama, pembelajaran inkuiri menghadapkan siswa pada masalah-masalahnyata yangbersifat akademis yang pengkajiannya akan memberikan manfaat pada penemuan baru ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermakna paling tidak bagi siswa. Penemuan baru di sini tidak harus benar-benar baru dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Penemuan baru ini bisa juga berarti bagi siswa itu sendiri.
Kedua, pembelajaran inkuiri memfasilitasi siswa melakukan penyelidikan-penyelidikan baik secara aamiah maupun ilmiah. Penyelidikan di sini tidaklah semata-meta melakukan pnelitian lapangan, namun bisa juga melalui kajian pustaka, bisa juga melalui kerja eksperimen dilaboratorium, dan bisa juga melalui simulasi penelitian yang menjadikan sumber data (biasanyakajian ilmu sosial dan humaniora).
Ketiga, pemberian inkuirimengembangkanketerampilan proses ilmiah pada siswa.
Keempat, pembelajaran inkuiriadalah pembelajaran yang didukung secara utuh oleh kegiatan-kwegiatan belajar mandiri (self-directed learning), pembelajaran yang aktif dan partisipatif, serta pembelajaran secara kooperatif dan kolaboratif.
Kelima, pembelajaran inkuiri juga mementingkan usaha refleksi pengalaman belajar dalam rangka membeimbing siswa menyempurnakan prosedur belajarnya, penyempurnaan strategi kognitifnya, dan menyempurnakan hasil-hasil belajarnya.
Keenam, pembelajaran inkuiri memiliki standar hasil belajar yang tinggi, yaitu berupa kemampuan berpikir dasar, kritis, kreatif, kemampuan memecahkan masalah, menghasilkan produk—produk penelitian, tanggungjawab, dan sikap ilmiah, keterampilan-keterampilan proses kerja ilmiah, dan keterampilan sosial yang relevan.
Prosedur Pembelajaran
Sesuai dengan kerangka prosedur metode ilmiah strategi pembelajaran dengan inkuiri dikembangkan dan dilaksanakan dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
Sintaks/Langkah-langkah Utama Pembelajaran
|
Fase
|
Indikator
|
Aktivitas Siswa dan Guru
|
1
|
Menyampaikan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa
|
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, latar belakang, penting dan manfaat pelajaran, dan menyiapkan siswa untuk belajar
|
2
|
Situasi masalah
|
Siswa dihadapkan pada masalah-masalah nyata dalam kkehidupan yang bersifat akademis sesuai dengan tujuan pembelajaran
|
3
|
Eksplorasi
|
Siswa belajar secara mandiri mengidentifikasi dan meruskan masalah.Dalam fase ini siswa juga belajar mengidentifikasi apa yang telah mereka ketahui terkait dengan masalah, apa yang ditanyakan dalam masalah, dan menyiapkan faktor-faktor yang diperlukan untuk mendukung usaha pemecahan masalah
|
4
|
Elaborasi
|
Siswa belajar mengembangkan kerangka berpikir pemecahan masalah, mengembangkan hipotesis, mengidentifikasi variabel-variabel dan hubungannya, melakukan eksperimen dan penggalian data, menganalisis data, membuat simpulan/generalisasi, membuat laporan, dan presentasi hasil penelitian
|
5
|
Konfirmasi
|
Siswa dengan dibimbing guru melakukan refleksi pengalaman belajar untuk menyempurnakan strategi kognitif, prosedur belajar, dan memperbaiki standar hasil belajar
|
6
|
Penutup pembelajaran
|
Siswa dengan dibimbing guru menyimpulkan hasil belajar dan melakukan upaya tindak lanjut
|