Photobucket Photobucket 

javascript:void(0)
Share |
Photobucket Photobucket Photobucket
Buku Tamu
Tes Potensi Akademik
Minggu, 18 April 2010
Tes Potensi Akademik (TPA) adalah sebuah tes yang bertujuan untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang di bidang keilmuan (akademis). Tes ini juga sering dihubungkan dengan kecerdasan seseorang. Tes Potensi Akademik ini juga identik dengan tes GRE (Graduate Record Examination) yang sudah menjadi standar internasional
Saat ini, TPA telah menjadi tes standar penyaringan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), rekrutmen karyawan swasta, serta karyawan BUMN. Bahkan kenaikan jabatan setingkat manajer di berbagai perusahaan juga mempersyaratkan karyawannya mencapai TPA dengan skor minimum tertentu. Tes Potensi Akademik juga umum dipakai sebagai tes penerimaan mahasiswa untuk jenjang S2 dan S3.

Adapun, Tes Potensi Akademik ini umumnya memiliki empat jenis soal. Yaitu, tes verbal atau bahasa, tes numerik atau angka, tes logika, dan tes spasial atau gambar.

Tes verbal berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang di bidang kata dan bahasa. Tes ini meliputi tes sinonim (persamaan kata), tes antonim (lawan kata), tes padanan hubungan kata, dan tes pengelompokan kata.

Tes angka berfungsi mengukur kemampuan seseorang di bidang angka, dalam rangka berpikir terstruktur dan logis matematis. Tes ini meliputi tes aritmetik (hitungan), tes seri angka, tes seri huruf, tes logika angka dan tes angka dalam cerita.

Tes logika berfungsi mengukur kemampuan seseorang dalam penalaran dan pemecahan persoalan secara logis atau masuk akal. Tes logika ini meliputi tes logika umum, tes analisa pernyataan dan kesimpulan (silogisme), tes logika cerita dan tes logika diagram.

Sedangkan tes spasial atau tes gambar, berfungsi mengukur daya logika ruang yang dimiliki seseorang. Tes ini meliputi antara lain tes padanan hubungan gambar, tes seri gambar, tes pengelompokan gambar, tes bayangan gambar dan tes identifikasi gambar

Label:


>>selengkapnya...☞
posted by admin @ 14.24   0 comments
FAQ Tes Potensi Akademik
Apakah yang dimaksud dengan Tes Potensi Akademik (TPA) ?
Tes Potensi Akademik adalah sebuah tes yang bertujuan untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang dibidang akademis atau keilmuan.

Apakah tes GRE itu ?
Tes GRE (Graduate Record Examination) adalah sebuah tes yang juga mengukur kemampuan dan bakat seseorang di bidang akademis. Tes ini menjadi standar internasional syarat penerimaan mahasiswa Perguruan Tinggi.
Apa hubungan TPA dan GRE ?
Kemunculan tes TPA ini memang merujuk pada tes GRE. Bahkan ada yang mengatakan bahwa TPA adalah GRE-nya Indonesia. Karena poin-poin pertanyaan dan bidang yang diuji hampir sama.

Untuk tujuan apakah diadakan TPA ?
Di Indonesia, Tes Potensi Akademik ini umumnya dipergunakan sebagai syarat penerimaan mahasiswa S2 dan S3, juga dalam penyaringan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), rekrutmen karyawan swasta dan BUMN, bahkan juga dipakai sebagai syarat kenaikan jabatan setingkat manajer di bidang pekerjaan.

Apa sajakah yang diujikan dalam tes TPA ?
Tes Potensi Akademik ini mengujikan empat bidang kemampuan. Yaitu, kemampuan seseorang dibidang verbal atau bahasa, kemampuan seseorang dibidang numerik atau angka, kemampuan seseorang dibidang logika, dan kemampuan dibidang spasial atau gambar.

Apa saja yang diujikan dalam tes bahasa ?
Tes bahasa menguji kemampuan seseorang dalam hal sinonim (persamaan kata), antonim (lawan kata), padanan hubungan kata, dan kemampuan seseorang dalam hal pengelompokan atau identifikasi kata.

Apa saja yang diujikan dalam tes angka ?
Tes angka menguji kemampuan seseorang dalam hal aritmetik (berhitung), kemampuan berpikir terstruktur untuk melihat seri angka, seri huruf, kemampuan berlogika dalam angka dan kemampuan memformulasikan logika angka dalam cerita.

Apa saja yang diujikan dalam tes logika ?
Tes logika menguji kemampuan seseorang dalam penalaran dan pemecahan persoalan secara logis atau masuk akal. Tes logika ini meliputi tes logika umum, tes analisa pernyataan dan kesimpulan (silogisme), tes logika cerita dan tes logika diagram.

Apa saja yang diujikan dalam tes gambar ?
Tes gambar ini bertujuan menguji daya logika ruang yang dimiliki seseorang. Tes ini meliputi antara lain tes padanan hubungan gambar, tes seri gambar, tes pengelompokan gambar, tes bayangan gambar dan tes identifikasi gambar.

Bagaimana sistem skoring dalam TPA ?
Sistem skoring TPA sama dengan GRE, karena TPA memang merujuk pada tes tersebut. Rentang skor adalah 200-800. Jawaban salah tidak mengurangi nilai. Untuk lebih jelasnya, sistem skoring dan perhitungan nilai ini dapat anda lihat pada buku TPA.

Berapa skor TPA minimum yang diperlukan untuk dapat masuk S2,S3 dan berapa pula untuk rekrutmen kerja ?
Skor minimum ini tergantung kepada institusi Perguruan Tinggi atau institusi perusahan masing-masing. Ada yang mensyaratkan minimal 450, ada yang 500 dan ada pula yang 550.

Bagaimana cara mempersiapkan diri untuk menghadapi Tes Potensi Akademik ini ?
Seperti halnya tes-tes lainnya, untuk menghadapi tes TPA ini anda harus banyak berlatih, berlatih dan berlatih soal. Dengan berlatih, anda menjadi akrab dengan berbagai jenis dan tipe soal, sehingga kemampuan analisa anda semakin terasah dan semakin tajam. Kemampuan analisa yang tajam ini sangat membantu anda nantinya dalam menempuh tes TPA dan meraih skor hasil yang optimal.

Saya ingin skor TPA meningkat. Bagaimana cara untuk meningkatkan skor TPA saya tersebut ?
Untuk meningkatkan skor Tes Potensi Akademik, anda harus menguasai trik-trik tertentu. Dengan trik-trik tersebut, anda memiliki peluang besar untuk meningkatkan skor TPA sangat anda.

Label:


>>selengkapnya...☞
posted by admin @ 14.16   0 comments
Tips dan Trik TPA
Tes Potensi Akademik dianggap sebagai tes yang sulit bagi sebagian besar orang. Namun sesungguhnya, ada beberapa tips dan trik yang dapat membantu anda dalam menghadapi TPA ini.
Antara lain adalah :
  1. Satu bulan sebelumnya berlatihlah soal-soal TPA sebanyak mungkin. Dan patuhilah batasan waktu dalam mengerjakan TPA yang ada. Ini penting untuk membiasakan diri anda bekerja cepat menyelesaikan soal-soal tersebut. Jika anda tidak mematuhi batasan waktu tersebut, anda akan terbiasa mengerjakannya dengan santai dan dalam waktu yang lama. Jika ini terjadi, maka ketika anda mengerjakan soal TPA yang sebenarnya, maka anda akan mengalami kesulitan pengaturan waktu. Latihan soal-soal TPA sebanyak-banyaknya akan membuat anda akrab dengan berbagai jenis dan model soal. Analisa anda dalam mengerjakan soal-soal tersebut juga akan meningkat seiring dengan banyaknya latihan yang anda kerjakan.
  2. Dalam tes TPA, tes angka yang diberikan umumnya adalah angka-angka yang bisa dikerjakan tanpa harus menggunakan rumus-rumus matematika tertentu yang rumit. Oleh sebab itu, tak perlu anda menghafal berbagai macam rumus-rumus matematika yang rumit untuk menghadapi tes TPA, karena hal itu justeru akan membebani anda saja. Yang diperlukan adalah logika berpikir terstruktur. Dengan banyak latihan soal, logika berpikir anda akan terbantu untuk semakin terstruktur sehingga memudahkan anda mengerjakan soal-soal serupa dengan cepat dan benar.
  3. Saat anda mengerjakan soal-soal TPA, kondisikan diri anda dalam keadaan konsentrasi penuh. Tapi rileks. Tidak tegang. Tidak panik. Tegang hanya akan membuat energi otak anda cepat terkuras. Panik membuat anda mengerjakan soal secara ceroboh dan terburu-buru. Sehingga mudah terkecoh oleh jawaban yang sekilas benar.
  4. Jangan memperturutkan rasa penasaran anda terhadap satu soal tertentu. Ini sangat berbahaya. Rasa penasaran terhadap satu soal tertentu (biasanya terjadi pada soal-soal numerik atau angka) membuat waktu anda terkuras untuk mengerjakan soal tersebut. Belum lagi energi anda juga turut berkurang secara signifikan. Ditambah lagi emosi juga akan naik, bila ternyata kemudian anda gagal menemukan jawabannya. Ingatlah bahwa setiap butir soal TPA memiliki bobot nilai yang sama. Sehingga jangan membuang-buang waktu untuk sekedar memperturutkan rasa penasaran anda tersebut.

Label:


>>selengkapnya...☞
posted by admin @ 14.08   1 comments
Tidak Punya SIM, denda Rp 1 juta
Senin, 12 April 2010
Tak punya SIM?
Denda Rp 1 juta. Itu baru salah satu item dari UU Lalu Lintas Angktan Jalan No. 22/2009.

Meski Anda belum tahu, UU Lalu Lintas Angkutan Jalan no. 22/2009 itu tetap berlaku. Bila melanggar, tentu polisi menindak. Daripada berkilah ini itu, lebih baik baca ini dulu.

Tak punya SIM?
Diatur Pasal 281 jo Pasal 77 (1), denda Rp 1 juta.

Berkegiatan lain saat mengemudi, atau dipengaruhi keadaan yang mengurangi konsentrasi? Diatur Pasal 283 jo Pasal 106 (1), denda Rp 750 ribu
Tak mematuhi sinyal peringatan kereta api, menerobos palang di persimpangan rel?
Aturan Pasal 296 jo pasal 114a, denda Rp 750 ribu

Melanggar rambu/marka?
Diatur Pasal 287 (1) jo psl 106 (4a) dan Psl 106 (4b), denda Rp 500 ribu.

STNK tak sah?
Diatur Pasal 288 (1) jo Pasal 106 (5a), denda Rp 500 ribu.

Tanda nomor tak sah?
Diatur Pasal 280 jo Pasal 68 (1), denda Rp 500 ribu.

Melanggar batas kecepatan maksimum atau minimum?
Diatur Pasal 287 (5) jo Pasal 106 (4g) atau Pasal 115a, denda Rp 500 ribu.

Asesori membahayakan seperti lampu silau, bumper tanduk?
Diatur Pasal 279 jo Pasal 58, denda Rp 500 ribu.

Tak mengutamakan pejalan kaki atau pesepeda?
Diatur Pasal 284 jo Pasal 106 (2), denda Rp 500 ribu.

Berhenti darurat, tapi tak memasang segitiga pengaman atau isyarat lain?
Diatur Pasal 298 jo Pasal 121 (1), denda Rp 500 ribu.

Ada juga denda Rp 250 ribu per pelanggaran:
- Tak membawa SIM
- Tak memakai sabuk keselamatan
- Tak memakai helm
- Malam hari, lampu utama tak menyala
- Mengganggu fungsi rambu, marka, alat pengaman pengguna jalan (berlaku untuk setiap orang)
- Tak mematuhi perintah petugas untuk berhenti, jalan terus, melaju cepat, melambat, atau mengalihkan arus
- Melanggar tata cara penggandengan kendaraan
- Pindah lajur tanpa isyarat
- Membelok atau berbalik arah tanpa isyarat
- Tak memberi prioritas pada kendaraan tertentu, termasuk yang dikawal petugas Polri

sumber: TMC Polda Metro Jaya
untuk lebih lengkapnya tentang Undang-Undang No.22 tahun 2009 tersebut, anda dapat mendownload
di sini
gratis.
__________________

Label:


>>selengkapnya...☞
posted by admin @ 18.10   0 comments
Optimalisasi daya ingat
Kamis, 01 April 2010
Daya ingat terdiri atas tiga proses, yaitu proses penerimaan, penyimpanan dan pembongkaran informasi. Masing-masing proses dipengaruhi banyak hal. Berikut ini ada beberapa cara untuk meningkatkan daya ingat:

1. Pusatkan perhatian pada setiap hal yang Anda lihat. Pekerjaan ini akan lebih mudah apabila Anda cukup tidur, dan menangani stress secara efektif. Perhatian lebih terpusat jika tubuh Anda santai

2. Bila bertemu seseorang atau mempelajari sesuatu, sering-seringlah mengulanginya. Ucapkan semua yang ingin Anda ingat dengan suara keras. Sebab, sensor perekam suara dapat membantu menyimpan informasi dalam memori jangka panjang Anda

3. Sederhanakan topik yang ingin dipelajari. Mempelajari satu topik kecil dalam waktu singkat lebih efektif dibandingkan dengan belajar banyak hal dalam jangka waktu lama

4. Pahami apa yang ingin Anda simpan dalam ingatan daripada mempelajari sesuatu dengan menghapal.

5. Gunakan akronim atau bisa juga menggunakan singkatan Bila harus menghafal sesuatu

6. Gunakan imajinasi visual

Label:


>>selengkapnya...☞
posted by admin @ 22.10   0 comments
www.voa-islam.com
Previous Post
Archives
Links

© education Blogger Templates modified by blogger